Rabu, 17 Desember 2008

Malam Bertaburkan Hujan

Untuk kesekian kalinya hujan menemani sepinya diriku di rumah ini. Sejuk dan harumnya hujan memaksaku untuk tersenyum. Dengan segera aku mengambil termos dan satu sachet coklat, segelas coklat hangat pasti akan nikmat sekali, pikirku. Mataku menerawang keluar, menerobos derasnya hujan, sambil berkhayal bahwa Doni akan turun dari mobil taftnya, datang dengan sebuah pohon natal, lalu mengetuk pintuku. Namun itu hanyalah khayalan.
Natal tahun ini sedikit, maksudku ganjil. maksudku bukan lagi sedikit ganjil, namun amat ganjil, sebab tahun ini aku melalui natal tanpa Doni, setelah 5 tahun. Aku merindukan saat aku berpikir keras hadiah apa yang akan kuberikan padanya pada tahun pertama, dan saat aku dengan diam-diam belajar merajut untuk membuat sweater untuknya, dan tentunya untukku.
Hujan dengan derasnya mengguyur Surabaya, tak membiarkan setitikpun bagian dari The Big Metropolis city ini kering. Samar-samar terdengar suara dari hpku, "Santa Claus is Coming To town..." yah, ini adalah dering hpku selama bulan desember ini. Dengan enggan aku meninggalkan tempat strategisku dan menghampiri hpku. Doni..
Astaga! aku kaget sekali. Ini Doni yang menelepon!
" ha.. Halo," kataku. kuusahakan suaraku tak terdengar bergetar.
" Rhea..?" kata Doni di seberang sana.
" ya?"
" engg.. km mau bukain pintu nggak?"
" emang kamu dimana?"
" di depan," sekarang perasaanku campur aduk nggak karuan. Untuk apa Doni datang ke sini, kan hujannya deras banget di luar?
" engg oke."
.......
Tahun ini, aku tidak jadi mengalami BLUE CHRISTMAS..

karena..

tahu sendiri la..